Cara
Mengatasi Penipuan Dan Penyalahgunaan Komputer
Penipuan
adalah
sesuatu atau segala sesuatu yang digunakan oleh seseorang untuk memperoleh
keuntungan secara tidak adil terhadap orang lain. Tindakan curang meliputi kebohongan,
penyembunyian kebenaran, muslihat dan kelicikan, dan tindakan tersebut
sering mencakup pelanggaran kepercayaan. Pelaku penipuan sering disebut sebagai
penjahat berkerah putih (white collar criminals), untuk membedakannya
dari penjahat yang melakukan kejahatan dengan kekerasan.
Penipuan internal
dapat dibedakan menjadi 2 (dua) kategori : 1) penggelapan asset, dan 2)
penipuan pelaporan keuangan. Penggelapan aset atau
penipuan pegawai, dilakukan oleh seseorang atau kelompok orang untuk
keuntungan keuangan pribadi. Penipuan yang ditemukan oleh Jason Scott
suatu penggelapan aset. Komisi Nasional atas Penipuan Pelaporan Keuangan
(Treadway Commision) mendefinisikan penipuan pelaporan keuangan
sebagai tindakan yang sembrono atau disengaja, baik melalui tindakan atau
penghilangan yang menghasilkan laporan keuangan yang menyesatkan secara
material. Treadway Commision meneliti 450 tuntutan perkara terhadap
auditor dan menemukan penipuan yang tidak terdeteksi menjadi factor di dalam
separu dari tuntuan tersebut.
Treadway Commision
merekomendasikan 4 (empat) tindakan untuk mengurangi kemungkinan penipuan
pelaporan keuangan :
·
Bentuklah lingkungan organisasi yang memberikan kontribusi terhadap integritas
proses pelaporan keuangan.
·
Identifikasi dan pahami factor-faktor yang mendorong ke arah penipuan pelaporan
keuangan.
·
Nilai risiko dari penipuan pelaporan keuangan di dalam perusahaan.
·
Desain dan implementasikan pengendalian internal untuk menyediakan keyakinan
yang memadai sehingga penipuan pelaporan keuangan dapat dicegah.
a)
Proses Penipuan
Ada
tiga karakteristik yang sering dihubungkan dengan kebanyakan penipuan, yaitu :
·
Pencurian sesuatu yang berharga, seperti uang tunai, persediaan, peralatan,
atau data.
·
Konversi asset yang dicuri ke dalam uang tunai.
·
Penyembunyian kejahatan untuk menghindari pendeteksian.
Cara yang umum dan efektif untuk
menyembunyikan pencurian adalah untuk membebankan item yang dicuri ke suatu
akun biaya. Cara lain untuk menyembunyikan penurunan asset adalah dengan cara gali
lubang tutup lubang (lapping). Dalam skema gali lubang tutup lubang,
pelaku mencuri uang yang diterima dari pelanggan A untuk membayar piutangnya.
Di dalam skema perputaran (kiting), pelaku menutupi pencuriannya
dengan cara menciptakan uang melalui transfer uang antar bank.
b)
Sebab-Sebab Terjadinya Penipuan
1.
Tekanan
Tekanan
adalah motivasi untuk melakukan penipuan. Tekanan dapat berupa tekanan
keuangan, seperti gaya hidup yang berada di luar kemampuan atau memiliki banyak
utang atau biasanya banyak tagihan. Sering kali pelaku merasa tekanan-tekanan
semacam ini tidak dapat dibagi dengan orang lain. Tekanan dapet juga berkaitan
dengan pekerjaan. Beberapa pegawai mencuri data, sehingga mereka dapat
membawanya ke pekerjaan baru mereka atau perusahaan tempat mereka bekerja.
Motivasi lain yang mengarah pada tindakan curang adalah tekanan keluargaatau
tekanan kerja, ketidakstabilan emosi, dan tunjangan menumbangkan system
pengendalian serta masuk ke dalam sistem.
2.
Peluang
Peluang
adalah kondisi atau situasi yang memungkinkan seseorang untuk melakukan dan
menutupi suatu tindakan yang tidak jujur. Peluang sering kali berasal dari
kurangnya pengendalian internal. Situasi lain yang mempermudah seseorang untuk
melakukan penipuan adalah kepercayaan berebih atas pegawai utaa, personil
supervisi yang tidak kompeten, tidak memperhatikan perincian, jumlah pegawai
tidak memadai, kurangnya pelatihan, dan kebijakan perusahaan yang tidak jelas.
3.
Rasionalisasi
Kebanyakan pelaku penipuan mempunyai alasan atau rasionalisasi yang membuat mereka merasa perilaku yang illegal tersebut sebagai sesuatu yang wajar. Para pelaku membuat rasionalisasi bahwa mereka sebenarnya tidak benar-benar berlaku tidak jujur atau bahwa alasan mereka melakukan penipuan lebih penting daripada kejujuran dan integritas. Mungkin, rasionalisasi yang paling umum adalah pelaku hanya “meminjam” asset yang dicuri karena mereke bermaksud untuk mengembalikannya pada perusahaan. Beberpaa pelaku membuat rasionalisasi bahwa mereka tidak menyakiti seseorang secara langsung. Pihak yang terpengaruh hanyalah system computer yang tidak bermuka dan bernama atau perusahaan besar yang bukanlah manusia yang tidak akan merasa kehilangan uang tersebut.
Kebanyakan pelaku penipuan mempunyai alasan atau rasionalisasi yang membuat mereka merasa perilaku yang illegal tersebut sebagai sesuatu yang wajar. Para pelaku membuat rasionalisasi bahwa mereka sebenarnya tidak benar-benar berlaku tidak jujur atau bahwa alasan mereka melakukan penipuan lebih penting daripada kejujuran dan integritas. Mungkin, rasionalisasi yang paling umum adalah pelaku hanya “meminjam” asset yang dicuri karena mereke bermaksud untuk mengembalikannya pada perusahaan. Beberpaa pelaku membuat rasionalisasi bahwa mereka tidak menyakiti seseorang secara langsung. Pihak yang terpengaruh hanyalah system computer yang tidak bermuka dan bernama atau perusahaan besar yang bukanlah manusia yang tidak akan merasa kehilangan uang tersebut.
Berikut
ini adalah rasionalisasi yang sering digunakan :
·
Anda akan memahami apabila anda mengetahui betapa saya membutuhkannya.
·
Apa yang saya lakukan tidak seserius itu.
·
Hal ini dilakukan demi kebaikan. (Ini adalah sindrom Robin Hood, mencuri dari
yang kaya dan memberikannya kepada yang miskin).
·
Saya mendapat epercayaan yang sangat tinggi. Saya berada di atas peraturan.
·
Setiap orang melakukannya, jadi tidak mungkin hal tersebut salah.
·
Tidak aka nada yang mengetahui.
·
Perusahaan berutang kepada saya, dan saya mengambil tidak lebih dari yang
seharusnya menjadi milik saya.
c)
Penipuan Komputer
Departemen
Kehakiman Amerika Serikat mendefinisikan penipuan komputer
sebagai tindak illegal apapun yang membutuhkan pengetahuan teknologi komputer
untuk melakukan tindakan awal penipuan, penyelidikan, atau pelaksanaannya.
Secara
khusus, penipuan komputer mencakup hal-hal berikut ini :
·
Pencurian, penggunaan, akses, modifikasi,penyalinan, dan perusakan software
atau data secara tidak sah.
·
Pencurian uang dengan mengubah catatan komputer atau pencurian waktu komputer.
·
Pencurian atau perusakan hardware komputer.
·
Penggunaan atau konspirasi untuk menggunakan sumber daya komputer dalam
melakukan tindak pidana.
·
Keinginan untuk secara illegal mendapatkan informasi atau properti berwujud
melalui penggunaan komputer.
Klasifikasi
Penipuan Komputer
1.
Input
Cara yang paling umum dan paling sederhana untuk melakukan penipuan adalah dengan mengubah input komputer. Cara ini hanya memerlukan sedikit keterampilan computer. Pelaku hanya perlu memahami bagaimana sistem beroperasi hingga mereka bias menutupi langkah mereka.
Cara yang paling umum dan paling sederhana untuk melakukan penipuan adalah dengan mengubah input komputer. Cara ini hanya memerlukan sedikit keterampilan computer. Pelaku hanya perlu memahami bagaimana sistem beroperasi hingga mereka bias menutupi langkah mereka.
2.
Pemroses (processor)
Penipuan komputer dapat dilakukan melalui penggunaan system tanpa diotorisasi, yang meliputi pencurian waktu dan jasa komputer.
Penipuan komputer dapat dilakukan melalui penggunaan system tanpa diotorisasi, yang meliputi pencurian waktu dan jasa komputer.
3.
Perintah komputer
Penipuan komputer dapat dilakukan dengan cara merusak software yang memproses data perusahaan. Pendekatan penipuan computer dengan cara ini merupakan paling tidak umum, karena memerlukan pengetahuan khusus tentang pemrograman komputer yang berada di luar kemampuan kebanyakan pemakai. Akan tetapi, saat ini, penipuan jenis ini menjadi lebih sering karena banyak halaman web yang memeberitahukan cara menciptakan virus dan cara penipuan berbasis komputer lainnya.
Penipuan komputer dapat dilakukan dengan cara merusak software yang memproses data perusahaan. Pendekatan penipuan computer dengan cara ini merupakan paling tidak umum, karena memerlukan pengetahuan khusus tentang pemrograman komputer yang berada di luar kemampuan kebanyakan pemakai. Akan tetapi, saat ini, penipuan jenis ini menjadi lebih sering karena banyak halaman web yang memeberitahukan cara menciptakan virus dan cara penipuan berbasis komputer lainnya.
4.
Data
Penipuan komputer dapat diawali dengan mengubah atau merusak file data perusahaan atau menyalin, menggunakan mencari file-file data tersebut tanpa otorisasi. Dalam banyak situasi, para pegawai yang merasa tidak puas telah mengacau, mangubah, atau menghancurkan file-file data perusahaan.
Penipuan komputer dapat diawali dengan mengubah atau merusak file data perusahaan atau menyalin, menggunakan mencari file-file data tersebut tanpa otorisasi. Dalam banyak situasi, para pegawai yang merasa tidak puas telah mengacau, mangubah, atau menghancurkan file-file data perusahaan.
Penipuan
dan Teknik Penyalahgunaan Komputer
1.
Kuda Troya (Trojan Horse)
Sekumpulan perintah computer yang tidak sah yang masuk ke dalam program computer yang sah dan berfungsi dengan baik.
Sekumpulan perintah computer yang tidak sah yang masuk ke dalam program computer yang sah dan berfungsi dengan baik.
2.
Pembulatan ke bawah
Teknik yangs erring digunakan padainstitusi keuangan yang membayar bunga.
Teknik yangs erring digunakan padainstitusi keuangan yang membayar bunga.
3.
Teknik salami
Sejumlah kecil uang yang dicuri.
Sejumlah kecil uang yang dicuri.
4.
Pintu jebakan
Cara
masuk ke system tanpa melewati pengendalian system yang normal.
5.
Serangan cepat
Penggunaan tidak secara tidak sah dari program system khusus untuk memotong pengendalian system regular dan melakukan tindakan yang illegal.
Penggunaan tidak secara tidak sah dari program system khusus untuk memotong pengendalian system regular dan melakukan tindakan yang illegal.
6.
Pembajakan software
Menyalin software tanpa izin dari pembuatnya
Menyalin software tanpa izin dari pembuatnya
7.
Mengacak data
Mengubah data sebelum, selama, atau setelah dimasukkan ke system.
Mengubah data sebelum, selama, atau setelah dimasukkan ke system.
8.
Kebocoran data
Mengacu pada penyalinan tidak sah atas data perusahaan.
Mengacu pada penyalinan tidak sah atas data perusahaan.
9.
Menyusup
Menyadap masuk ke saluran telekomunikasi dan mengunci diri ke pemakai yang sah sebelum pemakai tersebut memasuki suatu system.
Menyadap masuk ke saluran telekomunikasi dan mengunci diri ke pemakai yang sah sebelum pemakai tersebut memasuki suatu system.
10.
Penyamaran atau penipuan
Pelaku penipuan mendapatkan akses ke system dengan cara berpura-pura sebagai pemakai yang memiliki otorisasi.
Pelaku penipuan mendapatkan akses ke system dengan cara berpura-pura sebagai pemakai yang memiliki otorisasi.
11.
Rekayasa social
Para pelaku menipu pegawai untuk memberikan informasi yang dibutuhkan agar dapat masuk ke dalam system.
Para pelaku menipu pegawai untuk memberikan informasi yang dibutuhkan agar dapat masuk ke dalam system.
12.
Bom waktu logika
Program yang sementara tetap diam hingga keadaan atau waktu tertentu yang telah ditentukan memicunya.
Program yang sementara tetap diam hingga keadaan atau waktu tertentu yang telah ditentukan memicunya.
13.
Hacking atau cracking
Akses ke dan penggunaan system computer secara tidak sah, biasanya dilakukan melalui computer pribadi dan jaringan telekomunikasi.
Akses ke dan penggunaan system computer secara tidak sah, biasanya dilakukan melalui computer pribadi dan jaringan telekomunikasi.
Peningkatan
Penipuan Komputer
Berikut
adalah 6 alasan yang tidak diketahui seorangpun dengan pasti
bagaimana perusahaan kalah menghadapi penipuan komputer :
1.
Tidak setiap orang setuju tentang hal-hal yang termasuk penipuan komputer. Contohnya,
beberapa orang membatasi definisi penipuan komputer sebagai kejahatan yang
terjadi di dalam sebuah komputer atau diarahkan pada suatu komputer. Bagi yang
lain, penipuan komputer adalah kejahatan apa pun dengan seseorang pelaku yang
menggunakan komputer sebagai alatnya.
2.
Banyak penipuan komputer yang tidak terdeteksi. Pada suatu hari, FBI
memperkirakan bahwa hanya 1 persen dari seluruh kejahatan komputer yang
terdeteksi, yang lainnya memperkirakan antara hingga 5 hingga 20 persen.
3.
Sekitar 80 hingga 90 persen penipuan yang terungkap, tidak dilaporkan. Hanya
industry perbankan yang disyaratkan oleh peraturan untuk melaporkan seluruh
jenis penipuan.
4.
Sebagian jaringan memliki tingkat keamanan yang rendah.
5.
Banyak halaman dalam internet yang memeberikan instruksi per lngkah tentang
bagaimana memulai kejahatan dan melakukan penyalahgunaan komputer.
6.
Penegakan hokum tidak mampu mengikuti pertumbuhan jumlah penipuan komputer.
d)
Mencegah Dan Mendeteksi Penipuan Komputer
·
Membuat penipuan lebih jarang terjadi.
·
Meningkatkan kesulitan untuk melakukan penipuan.
·
Memperbaiki metode deteksi.
·
Mengurangi kerugian akibat penjualan.
·
Menuntut dan memenjarakan pelaku penipuan.